because life is a miracle

because life is a miracle

Kamis, 26 Juni 2014

JUNEROUS

Ku awali tulisanku dengan informasi mengenai laptop kesayanganku ini sedang tertimpa musibah. Pada saat turn on tadi, hampir setengah dari layarnya tertutupi warna putih. Mendadak saya kebakaran janggot, mengecek semua file penting tetap berada pada drive aman kemudian mengecek hard-disk untuk data-data yang mungkin belum dipindahkan. Tapi setelah baterai saya copot sesuai saran dari abang, warna putihnya berkurang sampai saat saya mengetik ini. Namun sayangnya keseluruhan dari layar seperti ditutupi banyang-banyang putih. Semoga saja bisa dapat penanganan yang tepat.

Setelah beberapa minggu melewati ujian proposal, laptop in memang tergeletak begitu saja. Istilahku hibernate. Tapi entah apa itu salah satu sebabnya ataukah hal lainnya yang belum sempat ku ketahui. Yah, hibernate dari kasak-kusuk konsultasi proposal yang cukup banyak mengerahkan tenaga olehnya aku bersikukuh membutuh beberapa saat untuk bernafas lega yang kemudian menjadi hitungan minggu tanpa laptop. Namun di hari-hari itu penelitianku menuju seminar hasil tetep berjalan, dan tidak sepenuhnya hibernate seperti laptopku. Sisanya adalah diriku dengan kesyukuranku.

Menyebutkan Ayah dan Ibu sebagai suporter terbesarku adalah mutlak. Namun keberadaan manusia luar biasa lainnya seperti teman seangkatan di Pasca Sarjana UNM, teman sekelas yang layaknya saudara, sahabat sejak awal kuliah bachelor, sahabat diluar dunia normalku, teman se-profesi, juga seseorang yang selalu senantiasa membanggakanku adalah benar-benar karunia yang tidak akan pernah cukup kuberikan kata terimakasih. Sampai di detik ini, yang berkali-kali ingin menyerah tapi selalu ada tangan yang menggenggam erat, bahu yang memberikan sandaran, telinga yang mendengar semua keluhan, mata yang meyakinkan dan hati yang begitu tulus.

Angka dan bulan yang sangat ku cintai 7 Juni beberapa minggu yang lalu tidak hanya deretan angka semata, tidak lagi seruan selamat, tiupan lilin pun hadiah. Terlebih mengingatkan bahwa ada banyak tugas yang belum terlaksana dan harus segera dirampungkan, memberikan kesadarakan bahwa banyak hal yang belum juga cukup, dan harus terus memberikan yang terbaik, memaksa untuk terus belajar dan tidak lelah berharap kepada satu-satunya dzat Yang Maha Kuasa. 

"Wahai Engkau, Allah yang maha membolak balikkan hati. Tetapkan hati hamba pada agamaMu"

Di riuhnya dunia, rasanya tidak lagi menjadi pilihan tapi suatu kebutuhan untuk terus meminta kekuatan dan menyandarakan hati pada Nya sang Maha Kuat.

Pada akhirnya sebutan "Junerous" secara tidak langsung mengajarkan untuk berpikir positive. Mengarapkan banyak keberkahan pada bulan ini, dan begitu seterusnya di bulan-bulan kedepan. Rahmat Allah itu pasti pada setiap Ummatnya. Dan bulan ini benar begitu luar biasa. Alhamdulillah




Oh ya, untuk kisahku dengan my favorite, akan ku ceritakan pada tulisan selanjutnya. Sip. Good night

Tidak ada komentar:

Posting Komentar