because life is a miracle

because life is a miracle

Senin, 05 Maret 2012

Konstruksi Hati


Sulit rasanya menghadapi hari ketika sebuah harapan tak urung menjadi kenyataan. Atau lebih mudahnya ketika kita menyadari bahwa ia yang sedari hari kemarin kita sukai ternyata lebih mememilih yang lain.

Tidak bisa dipungkiri momen sesedih itu suatu waktu akan/pernah mampir dikehidupan kita. Yang ingin ku tanyakan, mengapa kita harus begitu bersedih. Tokh ia yang kita sukai sedang berbahagia. Seyogyanyalah kita turut berbahagia untuknya.
Tapi hati yang tegar tidak dengan serta merta terbentuk. Layaknya sebuah konstruksi bangunan, ia tentunya membutuhkan bahan-bahan exklusif yang mutunya tidak main-main.

Ia mesti dibangun dengan suka cita serta perencanaan yang matang. Seperti itulah ku rasa ketegaran sebuah hati, konstruksinya padat dan tidak akan mudah goyah lagi akan terpaan ombak. Ia takkan terkalahkan.

Dan benar saja apa yang sering orang banyak katakan bahwa pengalaman merupakan guru yang tiada duanya. Kita baru akan mengangguk ketika memahami sesatu dan tentunya hal itu pernah kita alami. Ibarat saat kita kembali teringat akan sebuah pelajaran kala bersekolah, gambaran-gambaran nyata seolah terputar kembali dalam memori.

Kita tidak perlu terus menerus memutar sebuah memori untuk mengingat kembali perlajaran hidup dimasa lampau, kita hanya perlu mengerti bahwa hidup ibarat sebuah ritme tangga nada yang menyajikan simfoni yang berbeda. Disaat kita tengah dirundung rasa suka, ritmenya akan begitu cepat membuat kita bersemangat. Sebaliknya ketika duka melanda ritmenya melambat.

Meski begitu ia tetap dinamakan sebuah irama, mewarnai hidupmu. Meski ia begitu jelek kendengarannya tapi itulah bagian dari iramanya. Kita tidak perlu takut memetik senar gitar ataupun mengambil nada dasar saat bernyanyi, karena belajar merupakan anak tangga dari sebuah pengetahuan. Dan kita tidak akan pernah tahu rasanya bahagia tanpa pernah melewati kesedihan. Dunia akan terasa begitu datar jika setiap waktunya hanya tersaji bahagia dan kemenangan. Lagu akan terasa begitu membosankan dengan irama up-beat selama kurang lebih setengah jam.

Pandanglah duniamu sebagaimana kanvas menantangmu untuk berkarya. Jika merasa terlalu terang tambahnya warna dasar, jika terlalu gelap ceriakanlah ia. Jangan pernah engkau membiarkannya layu tersungkur ide yang mati karena hati yang dilanda ketidakjelasan.
Harapan mungkin belum jadi kenyataan, dan cinta mungkin tidak terbalas. Namun apakah karena hal tersebut hidup berhenti berjalan. Ia terlalu singkat untuk kau simpan saja dibawah bantal.

written 03/04/2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar